Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Bisnis Gagal Karena Pemiliknya-Bukan Karena Situasi Ekonomi

Telah lebih dari sepuluh tahun yang lalu ketika saya memulai langkah pertama saya untuk menjadi pengusaha, saya mencoba memahami mengapa ada begitu banyak orang gagal untuk meraih sukses dengan menjadi seorang pengusaha, bahkan ada begitu banyak bisnis yang terlihat seperti hanya berputar-putar di tempat, terlihat sangat sibuk namun terus berkutat dengan permasalahan tim kerja dan profit perusahaan.  Situasi ekonomi mungkin sedang memanas, tapi itu bukan alasan untuk gagal dalam bisnis.

Itulah pesan singkat salah seorang guru saya “Michael Gerber” pada saat di West Michigan Entrepreneur Celebration.

Michael Gerber telah menulis beberapa buku tentang “E-Myth Re-visited” mematahkan mitos kepemilikan usaha kecil, Beliau juga telah menulis buku khusus untuk para manajer, pengacara, dokter, kontraktor dan akuntan, dan telah berbicara kepada orang-orang di seluruh dunia.  Bisnis utamanya adalah bukan menulis atau berbicara, Ia menciptakan sistem.

Michael dan saya memiliki visi yang sama, “Aku bermimpi. Impian saya adalah untuk mengubah keadaan usaha kecil di seluruh dunia,”katanya.
“Kebanyakan bisnis kecil tidak bekerja untuk para pemiliknya. Justru sebaliknya, para pemilik terjebak dalam bisnis mereka dan merekalah yang bekerja untuk bisnisnya. ”

Lebih dari separuh peserta seminar saya selalu mengangkat tangan mereka ketika mereka ditanya apakah mereka memiliki bisnis. Sedikit sekali tangan masih terangkat ketika saya menanyakan, “apakah mereka telah membangun budaya dan kebiasaan untuk terus belajar dan bertumbuh dalam bisnis yang mereka bangun sehingga bisnis mereka dapat berjalan tanpa mereka nantinya?”

Siklus ekonomi, lingkungan persaingan/ kompetisi dan peraturan pemerintah bukanlah alasan utama yang menyebabkan 8 dari 10 perusahaan gagal dalam waktu kurang dari lima tahun pertama mereka.
Kebanyakan mereka gagal karena para pemiliknya sangat ahli dan paling pintar di dalam apa yang mereka lakukan, baik mereka paling pintar dalam menjual produk dan jasa mereka ataupun paling pintar dan paling jago dalam memanggang roti mereka sendiri, sehingga mereka lupa mengembangkan tim kerjanya.
Mereka lupa memberikan dukungan moral dan keterampilan untuk tim kerja mereka. Mereka menuangkan semua energi mereka untuk bekerja sendiri dalam bisnis mereka, bukan mengatur bisnis mereka sampai berfungsi agar dapat berjalan tanpa mereka.

Mereka habis-habisan dalam pelaksanaan operasional sehari-hari, pemilik bisnis bahkan tidak memiliki waktu atau energi untuk melihat gambaran besar dari apa yang benar-benar mereka inginkan dalam bisnis dan hidup mereka.

“Kita dilahirkan untuk menciptakan sesuatu,” kata Gerber. “Satu-satunya alasan ekonomi kita menyebalkan adalah banyak orang lupa bahwa mereka dilahirkan untuk itu.”

Kita dilahirkan dengan membawa suatu tujuan yang harus kita selesaikan di dalam hidup ini. Yakni untuk menciptakan nilai tambah atau manfaat di dalam hidup kita melalui bakat dan talenta yang kita miliki. Itulah pemberian Sang Pencipta kita untuk dunia sekeliling kita melalui keberadaan diri kita. Anda dilahirkan untuk “benar – benar hidup/ to live” bukan hanya sekedar “ada/ exist”.
Jika jiwa pengusaha terbangun di dalam diri Anda, ia bahkan akan mampu mengubah keadaan ekonomi suatu negara.

Namun sebagai pengusaha, Anda bukanlah superman!  Dan apabila Anda menjadi satu – satunya orang yang paling pintar di bisnis Anda, maka segeralah bertobat. Anda harus mau melatih dan mengembangkan kemampuan Anda untuk memimpin dan mengorganisasi orang – orang pintar lainnya dalam bisnis Anda.

Kunci kesuksesan kewirausahaan adalah untuk mengatur sistem dan mengembangkan tim kerja Anda, sehingga Anda bisa mengajarkan kepada seorang “anak bodoh” sekalipun untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, memberikan waktu kepada para pengusaha untuk bermimpi dan menciptakannya.

Lihatlah contoh kemampuan Ray Kroc untuk menciptakan merek McDonald’s tanpa pernah menjadi yang paling pintar dalam memasak hamburgernya sendiri.

Mungkin Ibu saya atau bahkan Ibu Anda dapat membuat burger yang jauh lebih enak dan lezat dibandingkan dengan McDonald’s, namun tanpa memahami ilmu – ilmu bisnis yang relevan, memperkerjakan orang – orang berkualitas untuk menjalankan sistem yang telah Anda buat, Anda mungkin saja hanya akan menjadi pembuat burger terlezat di dunia yang hanya akan gigit jari melihat McDonald’s di luar sana.

Semangat kewirausahaan tidak hanya berlaku untuk bisnis tradisional.
Michael Gerber memberikan contoh pemenang Noble Perdamaian Muhammad Yunus, yang dikenal sebagai founder dari “Banker bagi Masyarakat Miskin,” yang bercita-cita memberantas kemiskinan dengan tahun 2050 melalui sistemnya membuat pinjaman kecil yang memungkinkan orang miskin untuk menggunakan keahlian mereka untuk menjadi diri mereka sendiri.
Bisa Anda bayangkan dengan visi seperti itu, Yunus telah menghadapi tantangan yang lebih besar dari pebisnis manapun yang pernah Anda temui.

Jadi, ketika menghadapi tantangan apapun dalam bisnis dan hidup Anda, “Jangan katakan Anda tidak mampu menghadapi dan menaklukannya!”

“Katakan pada saya, Anda tidak benar-benar memiliki passion di dalamnya, sehingga Anda tidak mencari solusinya.”

“Katakan bahwa Anda tidak memiliki komitmen dan alasan yang sangat kuat untuk kesuksesan bisnis Anda, sehingga Anda menyerah dengan begitu mudah.”

“Katakan kepada saya bahwa tantangan tersebut tidak Anda anggap benar – benar penting.  Karena apabila sesuatu hal Anda anggap benar – benar penting, Anda akan menemukan jalannya.  Namun sebaliknya apabila tidak benar – benar Anda anggap penting, Anda hanya akan menemukan 1001 macam alasan untuk tidak mampu menyelesaikannya!”

“Jadi jangan pernah sekali – sekali Anda katakan : ANDA TIDAK MAMPU MELAKUKANNYA ”

Karena apabila Anda benar – benar berkomitmen dan berhasrat untuk sukses menjadi seorang pengusaha, Anda akan selalu menemukan jalannya.

Post a Comment for "Bisnis Gagal Karena Pemiliknya-Bukan Karena Situasi Ekonomi"