Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Uang Itu Baik

Dihadapan ratusan peserta Seminar Bisnis yang saya adakan untuk Komunitas Bisnis Sukses Menjadi Pengusaha, saya bertanya, “Apabila saat ini juga, saya memberikan uang sebesar Satu Juta Dolar kepada Anda masing-masing, apa yang akan Anda lakukan?”
Para peserta yang terbagi dalam beberapa grup mulai menjawab satu persatu, sampai tiba-tiba seorang Ibu mengangkat tangannya untuk bicara dan berkata, “Saya tidak mau menerimanya Pak, karena saya tidak mau menjadi mata duitan, buat saya yang penting kebahagiaan.”

Sebuah pernyataan yang mengejutkan. Saya mencoba untuk memahami dan bertanya lebih dalam, “Ibu, tadi Anda mengatakan bahwa Anda seolah-olah tidak membutuhkan uang. Coba kita tunggu nanti, ketika orang yang sangat Ibu sayangi menderita sakit keras dan Ibu membutuhkan biaya ratusan juta rupiah untuk mengobatinya. Apakah Ibu akan bahagia?”
Segera saja Beliau terdiam dan merenungkannya.

Memang benar, dalam perjalanan hidup saya, saya bertemu dengan banyak orang dengan berbagai karakter dan pemahaman tentang uang. Ada yang menghargainya, ada yang membencinya. Ada yang mengharapkannya, ada yang merasa tidak menjadi prioritas dan tidak membutuhkannya.
Bahkan dalam beberapa obrolan, orang sering mengatakan pepatah, “biar miskin tapi/ asal bahagia.”
Lucunya, orang-orang dengan pemahaman seperti itu biasanya adalah orang-orang yang memiliki level pencapaian, level kepuasan dan kebahagiaan yang sangat rendah di dalam hidupnya.
Uang tetaplah uang, Anda menghargainya atau tidak, Anda menginginkannya atau tidak, Anda merasa membutuhkannya atau tidak, seperti pedang bermata dua, ia dapat melukai dan dapat pula melindungi.

Ia tetap beredar di luar sana dan hanya akan diam di tempat dimana ia dipahami dan dihargai.



Kebenaran Sederhana Tentang Uang :

Salah satu kendala yang paling umum untuk mencapai kemandirian finansial adalah jauh di dalam hati kita, kita memiliki keyakinan bahwa uang adalah sesuatu yang kotor dan bahwa orang yang memiliki banyak uang pada dasarnya adalah jahat, korup, sombong dan bersalah.

Keyakinan ini biasanya berasal dari kondisi masa lalu kita, dimana kita sering terprogram karena melihat, mendengar, mengalami secara berulang-ulang dengan penuh emosi sesuatu yang berhubungan dengan uang dan korupsi, kejahatan, kegagalan, kesedihan, serta penderitaan.

Sebagai contoh, ketika kita menyaksikan anak kita yang masih kecil bermain-main dengan uang, dan mulai bereksperimen mencoba menaruhnya di mulut, apa yang sering orang tua katakan kepada mereka?
“Uang itu kotor!” …
Atau seringkah Anda mendengar kalimat “uang adalah akar dari segala kejahatan”?
Seringkah Anda melihat berita puluhan milyard uang dikorupsi, membuat rakyat makin melarat dan membuat Anda sangat emosi?
Pernahkah Anda melihat keluarga Anda atau mungkin Anda mengalami sendiri, bertengkar karena uang?

Hal ini akan masuk ke dalam alam bawah sadar kita, dan secara otomatis otak kita akan membuat korelasi/ hubungan antara UANG = KORUPSI = KEJAHATAN = KEGAGALAN = KESEDIHAN =PENDERITAAN.
Pernahkah Anda sadari bahwa segala bentuk pertengkaran yang keluarga Anda, Anda sendiri, dan orang lain alami tersebut bukanlah karena uang, akan tetapi PASTI karena KEKURANGAN uang, sehingga sejumlah uang tersebut masih dipertengkarkan?

Coba kita bayangkan apabila Anda memiliki uang 1 milyard rupiah dan Anda tertipu 1 juta rupiah, akankah Anda bertengkar dan dengan penuh emosi marah kepada orang tersebut?
Bandingkan jika Anda hanya memiliki uang Rp. 5 juta rupiah dan Anda tertipu 1 juta rupiah, bagaimanakah perasaan Anda?

Kebanyakan orang hidup di dunia ini dengan menipu dirinya sendiri berkenaan dengan uang.
Mereka berharap, berusaha, dan berdoa mengenai masa depan keuangan mereka agar menjadi lebih baik, agar dapat memiliki lebih banyak uang, sementara pada saat yang sama, jauh di dalam hati mereka, mereka menghubungkan uang dengan korupsi, kejahatan, kegagalan, kesedihan dan penderitaan.

Harus kita pahami, bahwa kita diciptakan oleh Pencipta kita menurut gambar dan serupa dengan fitrah-Nya.

Kita semua pada dasarnya tidak ingin menjadi koruptor, penjahat, gagal, sedih dan menderita, sebagai contoh kita pasti tidak ingin hubungan kita gagal dan tidak harmonis karena uang, dan lain sebagainya.
Dengan memiliki keyakinan yang menghubungkan uang dengan kejahatan, kegagalan, kesedihan dan penderitaan di dalam hati kita, bagaimana mungkin kita dapat memiliki uang lebih banyak?
Tubuh, pikiran dan jiwa kita menjadi tidak bulat dan tidak selaras.   Di satu sisi kita menginginkan dan membutuhkan uang, di lain sisi kita tidak ingin menjadi jahat, gagal, sedih, sombong dan menderita.

Ibarat berada di dalam sebuah mobil, dapatkah Anda bayangkan apabila seorang penumpang ingin berbelok ke kiri, yang lain ingin ke kanan, dan yang seorang ingin berjalan lurus?
Bagaimana reaksi pengemudi mobil tersebut?
Sudah pasti ia akan kebingungan dan bahkan dapat memicu terjadinya kecelakaan yang lebih serius.

Lalu apa jadinya bila konflik ini terjadi di dalam satu tubuh? satu pikiran? dan satu jiwa?
Sudah pasti kita akan secara alami mengalami proses “penghancuran diri“!

Cara Anda berpikir tentang uang akan menentukan berapa banyak uang yang dapat Anda hasilkan dan akumulasikan. Sikap Anda terhadap uang akan mempengaruhi emosi dan motivasi Anda.

Bila Anda memang membutuhkannya, akui itu.
Dan bila Anda membutuhkannya, hargailah uang Anda dan pahamilah tentangnya lebih mendalam.

Hargailah uang Anda dengan menyimpannya/ menabung secara benar, investasikanlah dan pergunakanlah dengan bijaksana di saat Anda harus memberkati orang lain dengan beramal.
Pahamilah tentangnya dengan mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Pelajarilah bagaimana melakukan perencanaan keuangan dan melakukan investasi untuk melindungi diri Anda agar menjadi makmur, aman dan nyaman.

Faktanya adalah bahwa UANG ITU BAIK.

Anda membutuhkan uang untuk membeli rumah, mobil, pakaian, makanan dan sebagian besar hal-hal baik dalam hidup. Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan, akan tetapi kebahagiaan Anda akan jauh lebih besar apabila Anda memiliki uang.

Uang memberikan Anda pilihan-pilihan yang jauh lebih baik dan lebih banyak bagi Anda untuk memberkati dan membahagiakan orang lain.

Ingatlah selalu “from great power comes great responsibilities”.

Uang memiliki energi sendiri dan sebagian besar tertarik kepada orang-orang yang memperlakukan dengan baik. Uang cenderung mengalir ke arah orang-orang yang dapat menggunakannya dalam cara yang paling produktif untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain dalam jumlah yang banyak, dan kepada siapa yang dapat berinvestasi.

Pada saat yang sama, uang mengalir jauh dari orang-orang yang menggunakannya dengan buruk, yang tidak menghargainya atau yang menghabiskan dalam cara yang non-produktif dan konsumtif.
Selamat menata kembali keyakinan Anda tentang uang dan menempuh perjalanan kesuksesan Anda sebagai seorang pengusaha!

Post a Comment for "Uang Itu Baik"